Jumat, 07 Januari 2011

Model Pembangunan Desa Berdasarkan Karakteristik Potensi

L. Model Pembangunan Desa Berdasarkan Karakteristik Potensi
Paling tidak ada sembilan karakteristik perdesaan yang masing-
masingnya menggambarkan potensi alam dan potensi masyarakatnya. Dengan demikian model pembangunan perdesaan yang seharusnya dikembangkan dalam konsep sistem terbuka perencanaan strategis dalam pembangunan perdesaan yang kontekstual, adalah model-model pembangunan :
1. Desa persawahan,
2. Desa perladangan,
3. Desa perkebunan, Desa peternakan,
4. Desa perikanan,

5. Desa industri besar dan sedang, 6. Desa industri kecil dan kerajinan, 7. Desa jasa dan perdagangan, dan 8. Desa pariwisata.
1. Organisasi dan Peserta Penerima Program
Organisasi Pengembangan usaha terdiri dari :

1. Organisasi Pembina dan Pelaksana Utama adalah Pemerintah, Perguruan Tinggi dan LSM, sedangkan Koperasi Unit Desa (KUD) Desa. Segala kebutuhan dan hasil produksi pertanian terpusat di KUD, dan setiap anggota penerima program wajib menjadi anggotanya.

2. Organisasi Pembina Pendamping adalah :Dinas Daerah Terkait, dalam hal ini sebagai tenaga teknis dan penyuluh lapangan, antara lain misalnya : Dinas Tanaman Pangan, Peternakan, Perkebunan, Perikanan, Pertanahan, Kimpraswil, Pasar, Perindustrian Perdagangan dan Koperasi.
3. Organisasi Pengawas adalah Pemerintah Daerah melalui Bappeda dan
Bawasda adalah sebagai pengawas program.
Peserta yang menerima program adalah masyarakat miskin yang berada di
Desa.

Pemilihan dan penunjukan yang menjadi peserta program dilakukan dengan penyebaran Instrumen penelitian, wawancara dan pengamatan langsung terhadap masyarakat berupa aktifitas dan tempat tinggalnya. Proritas yang menerima program adalah masyarakat yang miskin yang sudah berkeluarga dan sudah menetap minimal 5 tahun, selain tidak memiliki usaha yang tetap, pendapatan rendah, tempat tinggal yang kurang memadai, juga dipertimbangkan mereka yang memiliki semangat kerja cukup tinggi. Atas dasar kriteria tersebut disusun daftar nama yang menerima program.

Daftar nama tersebut akan di cek lagi secara faktual di lapangan apakah benar-benar masyarakat miskin, jika masih ada masyarakat yang lebih berhak menerima bantuan program ini maka namanya akan diganti pada calon peserta yang lebih berhak menerimanya.
2. Jenis Usaha Menjadi Prioritas Pengembangan
Berdasarkan Survai yang dilakukan di lokasi penerima program dengan

mempertimbangkan :
1. Merupakan tanah datar dan berbukit-bukit;
2. Ketinggian sekitar 300 meter dari permukaan laut;
3. Jenis tanahnya berwarna kuning dengan kemasaman tanah antara 4,5
sampai dengan 5,5;
4. Iklimnya tropis dengan suhu udara berkisar antara 19,5 derajat celcius
sampai dengan 34,2 derajat celcius;

5. Sedangkan musim yang ada adalah musim hujan dan musim kemarau, musim hujan terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Maret dan musim kemaraunya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Agustus.

Selanjutnya di Desa Pengembangan terdapat lapangan kerja rumah tangga pertanian 116, perdagangan 3, buruh/ karyawan 3, dan jasa 3. Sedangkan atau di desa yang lain terdapat lapangan kerja rumah tangga pertanian 107, perdagangan 3, buruh/ karyawan 5, dan jasa 3. Ini berarti sebahagian besar masyarakat disini sudah memiliki budaya bertani dan berkebun dan memang kondisi alamnya cukup mendukung atau potensial. Tradisi berkebun dengan pemilihan tanaman antara lain : karet, kelapa (kopra), pisang, nangka, mangga, jambu air, pepaya, petai, jengkol dan nenas. Jenis tanaman pertanian, antara lain : padi sawah dan ladang, plawija, kacang- kacangan, sayuran, dan bumbu masak. Sedikit perikanan darat dengan jenis ikan nila dan mas. Petrnakan yang menjadi prioritas adalah ayam kampung, sapi, kerbau dan kambing.

Jika dilihat dari peluang pasar lokal di suatu daerah dan sekitarnya, maka jenis produksi pertanian dan perkebunan yang diminati pasar dan memiliki potensi dapat dikembangkan, misalnya adalah jenis usaha yang menghasilkan : I. Kebutuhan Pokok adalah:

1. Beras;
2. GulaPasir;
3. MinyakGoreng
4. DagingSapi
5. DagingAyamBroiler

6. Daging Ayam Ras
7. Daging Ayam Kampung
8. Telur Ayam Ras
9. Telur Ayam Kampung
10. JagungPipilan
11. Ketela Pohon Umbi Basah
12. Ketela Rambat Umbi Basah
13. TepungGaplek
14. Kacang Tanah (Wose)

15. Kedelai(Lokal)
16. KacangHijau
17. Sagu
18. Berbagai Jenis Ikan Sungai dan Kolam, dsbnya
II. Jenis Sayuran :
1.
Bayam
2. BawangPrey
3. BawangMerah
4. Bawang Putih Lokal
5. Buncis
6. Cabe Merah Besar
7. Cabea Merah Keriting
8. CabeRawit
9. Kangkung
10. Ketimun

11. Petsai/ Sawi Panjang
12. Kentang Mutu Sedang
13. Tomat Mutu Sedang

14. Wortel
15. Terong
16. KacangPanjang
17. LabuSiam
18. Paria
19. Gambas,dsbnya
III. Buah-buahan adalah :

1. Alpokat
2. JerukManis
3. JerukNipis
4. Mangga
5. Nenas
6. Rambutan
7. PisangAmbon
8. PisangTanduk
9. Pisang Raja Serai

10. PisangBarangan
11. Semangka
12. Manggis
13. Pepaya
14. Sawo
15. Duku
16. Durian
17. Kedondong
18. Jambu Biji, dsbnya

Dengan demikian apabila dilihat dari potensi geografis, topografi, budaya usaha, modal, teknologi dan pelung pasar maka usaha yang menjadi prioritas untuk dikembangkan di suatu Desa yang menjadi contoh dalam model analisis pendekatan potensi alam, budaya usaha dan pertimbangan permintaan pasar adalah sebagai berikut :

1. Tanaman Pokok adalah Perkebunan Kelapa Sawit, masing-masing petani 6 ha; dengan pertimbangan untuk penghasilan jangka panjang dan memiliki nilai ekonomis tinggi, selain mudah memasarkan produknya.

2. Ternak ayam potong adalah selain memberikan penghasilan utama menjelang panen kelapa sawit, juga diharapkan dapat menghasilkan pupuk kandang. Pupuk kandang ini dibutuhkan untuk pupuk kelapa sawit, pupuk tanaman plawija, umbi-umbian, buah-buahan dan sayuran.
3. Tanaman tumpang sari di areal sawit 2 ha, jenis tanaman untuk setiap
petani berbeda atau tidak boleh seragam, antara lain :

1. Jenis Tanaman Pangan :
a. Jagung Pipilan
b. Ketela Pohon Umbi Basah
c. Ketela Rambat Umbi Basah
d. Kacang Tanah
e. Kcang Kedelai
f. Kacang Hijau, dsbnya
2. Peikanan Darat :
a. IkanNila
b. Lele Jumbo, dsb
3. Jenis Buah-buahan :
a. Alpokat
b. Jeruk Nipis
c. Nenas
d. Pisang Ambon
e. Pisang Tanduk
f. Pisang Raja Serai
g. Pisang Barangan
h. Semangka
i. Pepaya
j. Sawo, dsbnya
4. Jenis Sayuran :
a. Bayam
b. Bawang Prey
c. Bawang Merah
d. Bawang Putih Lokal
e. Buncis
f. Cabe Merah Besar
g. Cabe Merah Keriting
h. Cabe Rawit
i. Kangkung
j. Ketimun

k. Petsai/ Sawi Panjang
l. Kentang Mutu Sedang
m. Tomat Mutu Sedang

n. Terong
o. Kacang Panjang
p. Labu Siam
q. Paria, dsbnya
3. Biaya, Mekanisasi dan Teknologi

Pembiayaan investasi, modal kerja, dan pengadaan mekanisasi dan teknologi adalah merupakan shering antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Bantuan atau Pinjaman Lunak Luar Negeri (Bank Bunia, ADB) dan swasta Nasional atau Daerah dengan pola kemitraan.
4. Model Pola Kemitraan
a.Pemerintah berperan memberikan pelayanan kepada investor,

kemudahan, insentif dan kepastian hukum serta menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan pengusaha. Lembaga Teknis pemerintah dan Perguruan Tinggi serta LSM melakukan pembinaan dan pengembangkan teknologi.
b.Pengusaha atau pemilik modal berperan mendirikan industri
pengolahan dan dukungan modal kerja dan teknologi serta pelatihan
kerja dalam skil yang dibutuhkan perusahaan.
c.Masyarakat sebagai petani selain bekerja, memiliki lahan dan ikut
memiliki sahan dalam Pabrik industri pengolahan.
5. Balai Latihan Keterampilan

Pemerintah dan pemilik modal berkewajiban mengadakan balai latihan, kursus keterampilan bagi setiap peserta atau penerima program dalam rangka pengembangan SDM sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
6. Tahapan Persiapan, Pengolahan Lahan, Produksi dan Pemasaran
1. Penyiapan lokasi:
a. Pembangunan bangunan kantor dan perlengkapan KUD (pusat
kegiatan)

b. pembersihan lahan dengan teknologi mekanisasi
c. pembangunan kandang ayam
d. pembangunan instalasi air bersih
e. pembangunan instalasi listrik
f. pembelian peralatan dan perlengkapan, perkebunan dan
pertanian

2. Perkebunan Kelapa Sawit :
a. Pembuatan lobang tanam untuk Kelapa Sawit
b. Penanaman bibit kelapa sawit
c. Pemeliharaan sampai panen
d. Pemasaran

3. Ternak ayam potong :
a. Pembuatan kandang
b. Pemelian tempat makan, tempat minum, terpal jendela
kandang, bibit, pakan, obat-obatan, semprot kandang ayam
potong
c. Pemeliharaan dan panen
d. Pemasaran

4. Tanaman Sayuran dan Buahan :
a. Pengolahan tanah
b. Penyemaian dan penanaman
c. Pemeliharaan dan panen
d. Pemasaran

Apa yang diuraikan tersebut di atas hanyalah beberapa contoh, namun prinsip pengembangan usaha dalam rangka membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan perkapita dan kepemilikan atas asset dan peningkatan SDM petani adalah tetap mengacu konsep pengembangan ekonomi kerakyatan ( 8 faktor keberhasilan) yang penulis sebutkan di atas tadi. Selain itu juga pertimbangan potensi setempat, pengembangan SDM dan pemilihan tanaman yang sesuai dengan peluang pasar lokal, regional, nasional dan Internasional.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons